BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu makhluk hidup,
jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Jantung merupakan
suatu pembesaran massa otot yang spesifik dari pembuluh darah yang bentuknya
seperti piramida serta diselimuti oleh kantung perikardial. Jantung pada ikan
memiliki dua kamar, yaitu satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel).
Sistem jantung pada ikan merupakan organ sirkulasi darah dalam tubuh. Kontraksi
otot jantung ikan yang ditimbulkan merupakan sarana untuk mengkonversi energi
kimiawi menjadi mekanik dalam bentuk tekanan dan aliran darah.
Jantung sangat berperan penting. sebab kita tahu bahwa kerja jantung
adalah “Memompa
darah ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah”. Sirkulasi darah adalah sistem yang
berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen,
karbondioksida, garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N, dari tempat
asal ke seluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk
menjamin aliran darah sampai ke bagian-bagian jaringan-jaringan tubuh (Groman
1982 in Affandi dan Tang 2002).
Oleh karena pentingnya organ jantung terhadap kelangsungan
hidup ikan, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kerja otot jantung
pada ikan dan juga mengetahui ketahanan jantung ikan apabila
dikeluarkan dari tubuhnya..
1.2 Tujuan
Adapun kegiatan praktikum ini bertujuan sbb:
Mengetahui mekanisme
konstraksi otot jantung ikan mas
Mengamati prngaruh organ tubuh ikan mas yaitu organ
jantung
Membuktikan bahwa otot lurik tetapi bekerja seperti otot
polos
Mengetahui ketahanan jantung ikan mas, apabila dipisahkan
dari tubuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi dan morfologi
Dalam sistematika (taksonomi )
hewan, ikan mas diklasifikasikan sebagai berikut :
Secara umum, cirri-ciri morfologis yang khas dari
ikan mas adalah bentuk badan (tubuh) agak panjang dan sedikit pipih ke samping,
bibir mulut lunak dapat disembulkan, serta memiliki kumis atau sungut (bebel)
yang pendek dua panjang. Jari-jari punggung yang kedua bergigi seperti gergaji.
Tidak memiliki lambung, tidak bergigi dan sebagai penggarusnya adalah pharyng yang mengeras. Bentuk sirip ekor
bercagak. Warna badan ada yang hijau, merah, biru keperakan, hitam, kuning
muda, coklat keemasan dan berbelang-belang campuran dari beberapa warna. Dalam
family Cyprinidae dikenal pula genus lain yang bentuknya mirip ikan mas yaitu Cerrasius
dengan cirri khusus yakni tidak mempunyai kumis (sungut).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal/ Hari :
Selasa, 10 januari 2012
Waktu :
08.00-12.00 WIB
Tempat :
Laboraturium departemen Budidaya Perikanan
3.2
Alat dan Bahan
§ Alat Bahan
|
Ø Alat bedah -
Ikan mas
|
Ø Cawan petri -
Larutan fisiologis
|
Ø Stopwatch
|
Ø Baki
|
Ø Timbangan
|
Ø Alat tulis
|
Ø Lap/tissue
|
3.3 Langkah Kerja
·
Siapkan alat dan bahan
yang diperlukan
·
Ambil dua ekor ikan mas denan ukuran bervariatif lalu ditimbang
·
Ikan yang masih hidup
tersebut dipingsankan dengan
menusuk bagian saraf diotak
·
Bedah mulai dari anus
kearah depan hingga insang, selanjutnya
pisahkan bagian jantung dengan cara menggunting kelenjar yang ada di bagian
jantung dengan hati – hati agar jantung tetap berfungsi dengan optimal.
lalu dipisahkan organ jantung dan diletakkan pada larutan fisiologis.
·
langkah terakhir
ialah amati dengan
seksama detak jantung ikan tersebut tiap menit
hingga jantung ikan tersebut benar- benar tidak berdetak lagi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil
pelaksanaan praktikum fisiologi hewan air mengenai kontraksi otot jantung ikan
mas.
v Pengamatan
Pertama
Ikan mas dengan berat 250 gr
Menit ke
|
Jumlah detakan
|
Menit ke
|
Jumlah detakan
|
1
|
13
|
26
|
10
|
2
|
19
|
27
|
13
|
3
|
20
|
28
|
8
|
4
|
20
|
29
|
12
|
5
|
19
|
30
|
13
|
6
|
18
|
31
|
10
|
7
|
18
|
32
|
6
|
8
|
18
|
33
|
9
|
9
|
18
|
34
|
5
|
10
|
18
|
35
|
15
|
11
|
19
|
36
|
8
|
12
|
19
|
37
|
6
|
13
|
18
|
38
|
5
|
14
|
15
|
39
|
3
|
15
|
16
|
40
|
0
|
16
|
15
|
41
|
0
|
17
|
14
|
42
|
0
|
18
|
14
|
43
|
2
|
19
|
14
|
44
|
0
|
20
|
11
|
45
|
0
|
21
|
14
|
46
|
0
|
22
|
12
|
47
|
0
|
23
|
11
|
48
|
6
|
24
|
10
|
49
|
0
|
25
|
11
|
50
|
0
|
v Pengamatan
kedua
Ikan mas dengan bobot 3,08 gram
Menit ke
|
Jumlah detakan
|
Menit ke
|
Jumlah detakan
|
1
|
52
|
21
|
0
|
2
|
72
|
22
|
0
|
3
|
74
|
23
|
1
|
4
|
72
|
24
|
0
|
5
|
67
|
25
|
0
|
6
|
60
|
26
|
0
|
7
|
61
|
27
|
0
|
8
|
55
|
28
|
0
|
9
|
37
|
29
|
0
|
10
|
50
|
30
|
0
|
11
|
38
|
31
|
0
|
12
|
38
|
32
|
0
|
13
|
24
|
33
|
0
|
14
|
21
|
34
|
0
|
15
|
21
|
35
|
0
|
16
|
17
|
36
|
0
|
17
|
13
|
37
|
0
|
18
|
14
|
38
|
0
|
19
|
5
|
39
|
0
|
20
|
1
|
40
|
0
|
4.2
Pembahasan
Berdasarkan data yang telah
didapatkan terlihat bahwa terdapat perbedaan jumlah detak jantung ikan antara
ikan besar dengan ikan kecil. Pada ikan besar jumlah detak jantung lebih
sedikit namun dapat bertahan lebih lama. Hal ini dikarenakan ”energi pada jantung lebih banyak pada ikan yang
memiliki bobot besar”. Sedangkan pada ikan kecil detak jantungnya
lebih banyak dan cepat namun lebih cepat pula jantungnya berhenti berdetak, ini
dikarena “energi pada jantung ikan
kecil lebih sedikit dari pada ikan besar. Semakin besar bobot ikan maka ukuran
jantungnya juga semakin besar sehingga darah yang terkandung atau dialirkan
oleh jantung semakin banyak”. Darah mengangkut O2 dan zat-zat penting untuk
diedarkan ke seluruh tubuh, ini berarti dalam darah terdapat energi maka
semakin besar ukuran ikan, kandungan di dalam darah semakin melimpah dan energi
yang diangkutnya juga semakin banyak. Ada dua jenis energi yang disalurkan ke
darah pada setiap kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah
mengalir dan energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan
darah.
Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa secara umum waktu bertahannya otot
jantung ikan pada ikan besar di luar tubuhnya lebih lama dibandingkan dengan
ikan kecil. Hal ini terjadi karena ukuran dari ikan itu sendiri dimana pada
ikan besar, energi yang dimiliki juga besar untuk bertahan di luar tubuhnya dan
pada ikan kecil, energi yang dimilikinya sedikit sehingga lama waktu bertahan
otot jantung di luar tubuhnya lebih sebentar dibandingkan ikan besar.
Jantung ikan masih bisa berdetak walaupun berada di luar
tubuh tanpa adanya jaringan sistem saraf maka terbukti bahwa otot jantung
adalah otot lurik dan bekerja tanpa sadar. Jantung terus berdetak walaupun
semua syaraf yang menuju ke jantung dipotong. Hal ini disebabkan adanya jaringan
permanen khusus dalam jantung yang berfungsi membangkitkan potensial aksi yang
berulang (pace maker). Otot jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung
telah dikeluarkan dari tubuh ikan karena ikan memiliki tipe jantung meogenik.
Jantung miogenik denyutnya akan tetap ritmis meskipun hubungan dengan
syaraf diputuskan. Bahkan bila jantung diambil selagi masih hidup dan ditaruh
dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap berdenyut. Jantung miogenik
terdapat pada jaringan otot jantung khusus yang membuat simpul (nodal tissue)
yang merupakan pacu jantung. Pada ikan letaknya pada sinus venosus. Denyut
jantung terjadi secara spontan dimulai dari simpul SA lalu seluruh atrium
berdenyut. Pada dasar sekat atrium terdapat simpul lain yang menerima rangsang karena
ada impuls dari simpul SA, simpul tersebut disebut sebagai AV (atrio
ventriculer). Dari simpul ini, impuls dilanjutkan melalui berkas hiss dan
purkinye yang serabutnya menyebar pada ventrikel kira dan kanan. Dengan
kemudian kedua ventrikel itu berdenyut bersama-sama (Affandi dan Tang 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi detak jantung ikan
diantaranya energi yang tersimpan di dalam jantung, dan juga perbedaan osmotik
antara cairan di dalam jantung dengan tekanan osmotik cairan di luar jantung
(media perlakuan).
Larutan fisiologis berfungsi seperti cairan infus yakni
untuk mengkondisikan seperti lingkungan yang sebenarnya. Kondisi larutan akan
mempengaruhi lama bertahannya detak jantung. Larutan fisiologis digunakan
karena larutan ini mirip dengan lingkungan dari jantung itu sendiri. Larutan
fisiologis yang bersifat hipoosmotis menyebabkan cairan dari larutan masuk ke
sel-sel otot jantung sehingga jantung menjadi mengembang. Sehingga cairan dalam
sel mengalami dialisis, yaitu pecahnya sel-sel jantung sehingga proses
metabolisme dan kerja jantung tergangggu. Larutan fisiologis yang bersifat
hiperosmotik menyebabkan cairan akan keluar dari sel-sel jantung secara difusi
sehinnga jantung mengerut dan berat jenisnya semakin besar dan akan
mempengaruhi kerja otot jantung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Otot jantung ikan tetap
berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari tubuh ikan karena ikan
memiliki tipe jantung meogenik.
Otot jantung ikan adalah
otot lurik yang bekerja seperti otot polos.
Ketahanan jantung ikan di luar tubuh lebih
tahan ikan yang besar dari pada ikan yang kecil dan jumlah detakan jantungnya
lebih banyak ikan yang kecil dari pada ikan yang besar.
Pada ikan besar jumlah
detak jantung lebih sedikit namun dapat bertahan lebih lama. Hal ini dikarenakan ”energi
pada jantung lebih banyak pada ikan yang
memiliki bobot besar”. Sedangkan pada
ikan kecil detak jantungnya lebih banyak dan cepat namun lebih cepat pula
jantungnya berhenti berdetak, ini dikarena
“energi pada jantung ikan
kecil lebih sedikit dari pada ikan besar. Semakin besar bobot ikan maka ukuran
jantungnya juga semakin besar sehingga darah yang terkandung atau dialirkan
oleh jantung semakin banyak
5.2 Saran
Sebaiknya ikan yang digunakan ialah ikan air laut dan tawar agar
dapat di ketahui detak jantung ikan air laut atau air tawar yang akan bertahan
lebih lama. dan tambahan lagi hendaknya
sebelum dilakukan nya praktiik, ada sosialisasi yg relevan. Sehingga
tidak terjadi ketidakpahamam . sebab pada saat praktikum belangsung, ada
terjadi kesalahpahaman yaitu: jantung yang tadinya masih berdetak , dianggap
sudah tidak berdetak lagi, padahal hanya pingsan.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi R dan Tang U.M. 2002.
Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru : Unri Press.
Putri, FE. 2009. Kontraksi Otot
Jantung Ikan. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19985
[18 Maret 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar